Cacingan atau disebut juga helminthiasis merupakan
penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing. Cacing sebagai parasit
melangsungkan hidupnya dengan cara mengambil nutrisi dari host atau inangnya,
hal inilah yang membuat hewan menjadi kekurangan gizi dan kurus.
Ada 3 filum cacing yang penting dalam dunia
kedokteran hewan yaitu : Nemathelminthes
(cacing gilig), Platyhelminthes
(cacing pipih) yang dibagi menjadi dua kelas yaitu trematoda (cacing daun) dan
cestoda (cacing pita), serta Acanthocephala
(cacing berkepala duri).
Infeksi cacing dapat diperoleh dengan cara penularan
secara langsung antara hewan dan parasit, penularan melalui makanan dan minuman
yang tercemar telur atau stadium lain parasit, melalui hospes intermediet
seperti siput atau tikus, melalui transmisi herediter seperti melalui air susu
induk.
Cacing yang menginfeksi tubuh dapat merugikan dan
membahayakan inang dengan beberapa cara yaitu :
·
Menyerap nutrisi
tubuh inang, contohnya : cacing pita.
Cacing ini akan menyerap nutrisi yang seharusnya
digunakan hewan untuk pertumbuhan dan daya tahan tubuhnya. Hal ini akan
menyebabkan hewan kurus, berat badannya turun, dan rambutnya kusam.
·
Menghisap darah
atau getah bening, contohnya : cacing kait, caplak
Kehilangan darah dalam jumlah banyak akan
menyebabkan hewan menjadi anemia, lesu, tidak nafsu makan, dan selalu terlihat
tiduran.
·
Memakan jaringan
tubuh inang, contohnya : ascarid, belatung
· Menyebabkan
obstruksi (sumbatan) mekanik atau tekanan, contohnya ascarid, mikrofilaria, multiceps
Ukuran cacing yang besar dan jumlah yang banyak
dapat menyumbat saluran pencernaan dan membuat hewan kesakitan, diare, muntah
bahkan kematian
· Menyebabkan
pertumbuhan nodul dan tumor serta perforasi pembuluh, contohnya : Esophagostomum, Habronema megastoma, Spirocerca
lupi
Selama siklus hidup berlangsung, beberapa cacing
dapat membentuk benjolan atau nodul di lokasi tertentu misalnya di saluran esofagus, menyebabkan benjolan itu
menekan saluran pernapasan
· Menyebabkan
kelukaan pada daerah tertentu dan menyebabkan infeksi. Contohnya : cacing paru-paru (lung worm)
Migrasi cacing pada paru-paru dapat menyebabkan
pneumonia karena membawa bakteri dari saluran pencernaan
·
Merusak jaringan
tubuh, contohnya : Cysticercus
tenuicollis, Dioctophyma renale
Cacing yang berkembang di dalam tubuh terkadang
membutuhkan migrasi dari satu organ ke organ lain, selama migrasi ini cacing
dapat merusak jaringan tubuh hewan
·
Mengiritasi,
contohnya : Fasciola
· Mensekresikan
toksin (racun) atau substansi lain, contohnya : antidigestive enzymes (cacing saluran pencernaan), digestive
enzymes (Trichonema), anticoagulatory
dan hemolytic enzymes (cacing kait),
sekresi lain, ekskresi dan body fluid (Diphyllobothrium,
ascarid)
·
Mentransmisikan
agen penyebab penyakit infeksius, seperti bakteri, riketsia, virus, protozoa
darah, spiroseta dan filaria.
Berdasarkan patogenisitas (kemampuan organisme untuk
menimbulkan penyakit) tersebut, tidak heran cacingan (helminthiasis) dapat menyebabkan banyak
masalah pada hewan. Gejala-gejala yang sering ditimbulkan akibat cacingan bisa
bervariasi tergantung spesies cacing dan sistem organ yang terdampak.
Gejala-gejala yang muncul dapat berupa muntah,
diare, lemas, bulu kusam, pertumbuhan terganggu, kurus, anemia, batuk, dan mata
juling.
Meski dikenal sebagai penyebab masalah kesehatan
hingga menimbulkan kematian pada hewan, beberapa cacing telah beradaptasi untuk
membatasi jumlah populasi dalam tubuh inang agar tidak menimbulkan masalah
kesehatan bahkan kematian pada inangnya. Hal itu bertujuan agar ia dapat terus melanjutkan kehidupan ke generasi
selanjutnya, karena apabila inangnya mati maka rantai hidupnya pun juga akan
berakhir. Itulah mengapa obat cacing sangat penting diberikan secara rutin
meski hewan terlihat sehat, terlebih lagi pada kucing yang dilepas di luar
rumah.
DAFTAR
PUSTAKA
Blagburn, B. L., dan Dryden, M., W., 2000. Pfizer Atlas of Veterinary Clinical
Parasitology. USA : Gloyd Group, Inc.
Nurcahyo, R. W., 2018. Penyakit Parasiter Kucing. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press
Monnig, H. O., 1950. Veterinary Helminthology and Entomology. Baltimore : The Williams
& Wilkins Company
Urquhart, G. M., Armour, J., Duncan, J. L., Dunn, A.
M., dan Jennings, F. W., 1996. Veterinary
Parasitology second edition. Scotland : Blackwell Science
Comments
Post a Comment